Jumat, 12 September 2014

Jurnalistik Radio


Untuk kali ini saya akan coba menulis tentang Jurnalistik Radio, sebelum kepada pengertian atau yang lainnya. di sini saya akan coba menuliskan tentang sejarah perkembangan Radio hingga saat ini, walaupun bacaan saya yang agak kurang banyak, tapi cukup untuk sekedar memberi informasi yang telah saya dapat.

Sejarah perkembangan Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan meramat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut ( seperti molekul udara).

Sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio, awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang adta yang terus menerus baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi Frekuensi Modulasi (FM). Metode pengiriman sinya seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudia mengubah cara transmisi sinyal radio.

Selanjutnya, radio biasanya digunakan oleh orang-orang pada masanya hanya untuk mendengarkan lagu sehingga dikenal Radio juga adalah sebagai music box karena isinya tentang lagu dan musik yang sangat ingin didengar oleh para pendengar setianya.

Lama kelamaan Radio muai berisi program sandiwara bagi para pendengarnya serta digunakan sebagai alat propaganda, di sini pulalah kemunculan bidang jurnalistik yang berisi tentang berita yang disebarluaskan melalui radio.

Pengertian Jurnalistik Radio adalah proses  produksi dan publikasi berita melalui media siaran radio, jurnalistik radio disebut juga bercerita yaitu menceritakan sebuah kejadian atau peristiwa dengan gaya percakapan.

Karakteristik Jurnalistik Radio
  1. Auditif : untuk didengarkan, untuk dibacakan atau disarakan.
  2. Teater of Mind : yang mengajak para pendengarnya untuk berimajinasi oleh penyiar tentang apa yang di dengarnya.
  3. Sekilas : tidak bisa diulang, oleh karenanya harus jelas, sederhana, dan sekali ucap langsung bisa dimengerti.
  4. Global : tidak detail, tidak rumit, fakta yang terjadi diringkaskan
  5. Menggunakan bahasa tutur atau kata-kata yang biasa diucapkan sehari-hari. kata-kata yang dipilih mesti sama dengan kosakata pendengar supaya langsung bisa dimengerti

Jenis Radio dilihat dari fungsinya dan tujuannya

  1. Lembaga penyiaran Publik  : Radio Republik Indonesia (RRI)
  2. Lembaga penyiaran Komersil : Radio swasta
  3. Lembaga penyiaran komunitas : Radio kampus
  4. Lembaga penyiaran berlangganan : Production House 

Sign-Posting -Tanda Baca khusus

  1. Dash. Tanda garis pisah (-) untuk sebelum nama atau kata penting atau butuh penekanan
  2. Punctuation. Tanda Sengkang yaitu tanda-tanda pemenggalan (-) untuk memudahkan pengucapan kata yang dieja.
  3. Garis miring. Jika perlu, gunakan garis miring satu (/) sebagai pengganti koma atau sebagai tanda jeda untuk mengambil nafas. Garis miring dua (//) untuk mengganti titik, serta garis miring tiga (///) untuk mengakhiri naskah
Refrensi

  • http://www.komunikasipraktis.com/category/komunikasi-siaran-radio/
  • Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, dan Scriptwriter, Penerbit Nuansa Bandung, 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar