Sabtu, 02 November 2013

Haji dan Umrah

HAJI DAN UMRAH

A.     Pengertian
            Haji menurut bahasa artinya menyengaja sedangkan dari istilah bersengaja mendatangi Baitullah ( ka’bah ) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula.
            Umrah menurut bahasa bermakna ziarah, sedangkan menurut syara’ umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara shafa dan marwah dan mencukur atau menggunting rambut.
            Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. Haji hanya diwajibkan satu kali seumur hidup, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

B.      Macam-macam haji
a)      Haji Ifrad ialah mendahulukan haji daripada umrah
b)      Haji tamattu yaitu mendahulukan umrah kemudian haji
c)      Haji Qiran ialah melaksanakan haji sekaligus umrah

C.      Rukun Haji
1.      Ihram yaitu berniat untuk memulai melaksanakan ibadah haji
2.      Wukuf di arafah yaitu pada tanggal 9 zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 zulhijjah
3.      Thawaf ( berkeliling ka’bah ) thawaf ini disebut juga thawaf ifadhah.
Macam-macam thawaf :
a)      Thawaf qudum yaitu thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di masjidil haram
b)      Thawaf ifadhah
c)      Thawaf wada yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan mekah menuju tempat tinggalnya
d)      Thawaf tahallul penghalalkan barang yang haram karena ihram
e)      Thawaf nazar
f)       Thawaf sunat yaitu thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan
4.      Sa’I atau berlari – lari kecil di antara bukit shafa dan marwah
5.      Tahalul atau mencukur rambut
6.      Tertib

D.     Wajib haji dan Umrah
1.      Haji
1.      Ihram dari miqat maksudnya dalam melaksanakan ihram ada ketentuan kapan pakaian ihram itu dikenakan dan dari tempat manakah ihram itu harus dimulai.
         Macam – macam miqat :
a)      Miqat zamani ( batas waktu ) pada konteks untuk memulai niat ibadah haji adalah bulan syawal, sampai terbit fajar tanggal 10 bulan zulhijjah
b)      Miqat makani ( batas yang berkaitan dengan tempat )
·               Untuk orang yang menetap di mekah ialah kota mekah itu sendiri.
·               Yang dari madinah miqatnya di daerah zul-hulaifah
·               Yang dari syiria, mesir, maghribi miqatnya di daerah juhfah
·               Yang dari yaman, india, indonesia miqatnya berada di yalamlam
·               Yang  dating dari hijjaz miqatnya ada di bukit qarnu
·               Yang dari Iraq miqatnya dzatu irqin
2.      Mabit di muzdalifah
3.      Melontar jumrah aqabah yang dilakukan pada tanggal 10 zulhijjah
         Jumrah sendiri artinya kerikil yang dipergunakan untuk melempar tugu yang ada di daerah mina.
4.      Melempar 3 jumrah pada tanggal 11,12,13. Tugu yang berada di mina ada 3 buah yang dikenal dengan nama jamratul aqabah, al wutsha, dan ash-shugura.
5.      Bermalam di mina pada tanggal 11,12,13
6.      Thawaf wada thawaf sewaktu akan meninggalkan mekah
7.      Menjauhi segala larangan atau yang diharamkan

2.      Umrah
Rukun umrah:
1.      Ihram serta berniat
2.      Thawaf
3.      Sa’i
4.      Tahallul
5.      Tertib

Wajib umrah :
1.      Ihram dari tempat yang telah ditentukan
2.      Menjauhkan diri dari segala larangam haji



Rangkaian kegiatan ibadah Haji
1.      Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, calon jamaah haji mulai berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
2.      Calon jamaah haji memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), sesuai miqatnya, kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah, yaitu mengucapkan    Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka..
3.      Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang.
4.      Tanggal 9 Dzulhijjah malam, jamaah menuju ke Muzdalifah untuk mabbit (bermalam) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.
5.      Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabbit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh
6.      Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh Aqobah sebagai simbolisasi mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.
7.      Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji (menyelesaikan Haji)
8.      Sedangkan jika mengambil nafar akhir jamaah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).
9.      Tanggal 11 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
10.  Tanggal 12 Dzulhijjah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
11.  Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’ (Thawaf perpisahan) sebelum pulang ke negara masing-masing

Rangkaian kegiatan ibadah umrah
1.      Diawali dengan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2.      mengenakan pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3.      Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika ‘umrotan atau Labbaikallahumma bi’umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika laka.
4.      Sesampai Masjidil Haram menuju ka’bah, lakukan thawaf sebanyak 7 kali putaran.3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka’bah dijadikan berada di sebelah kiri. Setiap putaran menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
5.      Shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surat Al-Kafirun pada raka’at pertama dan Al-Ikhlas pada raka’at kedua.
6.      Selanjutnya Sa’i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya’aairillah. Abda’u bima bada’allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa’dahu wa shodaqo ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah
7.      Mencukur rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.

8.      Ibadah Umroh selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar